Ketgam : Dua calon anggota Komisioner LPS, Doddy Zuverdi dan Farid Azhar Nasution saat mengikuti fit and proper test di Ruang Rapat Komisi XI DPR RI, Jakarta (2/7/2025). Foto : CNBC Indonesia.
JAKARTA, KABARPARLEMEN.COM – Dalam suasana rapat yang penuh atensi dan ketelitian, Komisi XI DPR RI hari ini, Rabu (2/7), menggelar fit and proper test terhadap dua calon anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk periode 2025–2030. Proses seleksi ini menjadi penentu arah baru bagi lembaga yang menjadi benteng terakhir stabilitas sektor perbankan nasional.
Rapat yang berlangsung di Ruang Komisi XI, Gedung Nusantara I, dipimpin oleh Ketua Komisi XI DPR RI, Dr. H. Mukhamad Misbakhun, S.E., M.H., dan dilanjutkan oleh Wakil Ketua Komisi, Dolfie O.F.P. Sidang dimulai pukul 11.54 WIB dan berakhir tepat pukul 14.00 WIB.
Presiden RI Prabowo Subianto telah mengajukan dua nama kandidat:
🔹 Doddy Zulverdi – Asisten Gubernur/Kepala Departemen Manajemen Strategis & Tata Kelola Bank Indonesia
🔹 Farid Azhar Nasution, S.E., MM., QRGP. – Anggota Badan Supervisi LPS
Keduanya menyampaikan paparan menyeluruh mencakup visi-misi, riwayat karier, serta analisis strategis atas tantangan sistem keuangan Indonesia ke depan. Materi yang disampaikan tak sekadar formalitas, tetapi akan menjadi dokumen pegangan penting DPR dalam proses seleksi final.
“Ini bukan sekadar janji politik, tetapi janji atas amanah kelembagaan. LPS punya tanggung jawab besar, mulai dari menjamin simpanan hingga menjaga kepercayaan publik pada sektor keuangan,” ujar salah satu anggota Komisi XI saat menyampaikan catatan kritis.
Sementara Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fauzi Amro M, Si dalam tanggapannya menyampaikan makalah yang disampaikan kedua calon anggota Komisioner LPS sangat bagus. “Tapi ingat, ini akan menjadi dokumen pegangan kami di Komisi XI. Ini bukan hanya janji politik, tapi janji Bapak terhadap lembaga LPS, terhadap rakyat, dan terhadap Komisi XI,” tegas Fauzi
Siapa Mereka?
Doddy Zulverdi, pria kelahiran Bandung, memulai kariernya di Bank Indonesia sejak 1993. Ia menempuh pendidikan Sarjana Ekonomi di Unpad dan meraih gelar Master di bidang Economic Policy Management dari Columbia University.
Pengalamannya mencakup berbagai posisi strategis di BI, termasuk Kepala Perwakilan BI Jatim dan Sumut, serta Kepala Departemen Internasional dan Moneter.
Sertifikasi keahliannya meliputi:
-
Economic Analysis for Central Banks – Central Banking Publication UK (2009)
-
Balance of Payment & IIP Manual – IMF Institute Singapore (2008)
Farid Azhar Nasution, lahir di Jakarta, mengawali karier sebagai auditor di Kemenkeu RI (1992), lalu menjajal sektor swasta sebagai konsultan di KPMG Indonesia dan manajer keuangan Dentsu. Ia kemudian menjabat sebagai Direktur Keuangan di Jiwasraya dan IFG Life, serta mengisi berbagai posisi strategis di LPS sejak 2020.
Ia juga memiliki sertifikasi:
-
Wakil Manajer Investasi – OJK (2023)
-
Qualified Risk Governance Professional (QRGP) – BNSP (2024)
Keputusan Strategis di Tengah Volatilitas Global
Uji kelayakan ini bukan sekadar formalitas administratif. Dalam konteks global yang diliputi ketidakpastian dan potensi krisis, pemilihan calon Wakil Ketua merangkap Anggota Dewan Komisioner LPS akan menentukan efektivitas lembaga dalam menjaga stabilitas dan kepercayaan publik terhadap perbankan nasional.
Pasal 274 dan 281 Peraturan DPR No. 1 Tahun 2020 tentang Tata Tertib menjadi dasar hukum pelaksanaan uji kelayakan ini. Komisi XI menilai para calon tak hanya dari sisi akademik dan rekam jejak, tetapi juga kapasitas mereka dalam merespons krisis dan membangun tata kelola LPS yang adaptif, independen, dan akuntabel.
Nantikan hasil keputusan Komisi XI DPR RI. Siapa yang akan duduk di kursi Wakil Ketua LPS 2025–2030? (Wan)
📍Pantau terus KabarParlemen.com untuk perkembangan selanjutnya!