JAKARTA, KABAR PARLEMEN.COM -Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menyoroti penurunan anggaran Kemenhub selama tiga tahun terakhir. Berkurangnya anggaran Kemenhub sejak tahun 2019 itu dikhawatir akan menghambat pencapaian target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Kemenhub.
“Saya prihatin dengan penurunan anggaran Kemenhub tiga tahun terakhir ini. Tahun 2021 ini, dari pagu definitif Rp45,66 Triliun setelah refocussing tinggal Rp 33,22 Triliun. Dan tahun 2022 pagu yang diusulkan Rp32,9 Triliun dan masih ada kemungkinan turun lagi jika ada realokasi anggaran.” Kata Sigit, yang juga anggota Badan Anggaran DPR RI dalam Raker Komisi V dengan Kemenhub membahas RKP APBN 2022, Rabu (2/6).
Penurunan anggaran Kemenhub dalam tiga tahun terakhir dikhawatirkan akan menghambat pencapaian target-target RPJMN disektor transportasi, penurunan pelayanan transportasi bagi masyarakat hingga berkurangnya ruang fiskal untuk pembayaran hutang dan tunggakannya.
“Salah satu target RPJMN Kemenhub yang akan terhambat adalah pembangunan beberapa terminal tipe A yang tertunda akibat refocussing yang seharusnya selesai dalam single year menjadi multiyears. Begitu juga dengan pembangunan double track kereta Jakarta-Surabaya. Saya khawatir kalau anggarannya terus turun, RPJMN tidak akan tercapai, ” Kata Sigit.
Untuk itu, Sigit meminta Kemenhub membuat daftar prioritas proyek yang akan dilaksanakan ditengah keterbatasan anggaran. Kemenhub juga diminta lebih selektif memiliki proyek yang akan didanai APBN.
“Kami minta Kemenhub membuat liat daftar proyek prioritas yang akan dibiayai APBN. Dengan anggaran yang semakin kecil tiap tahun ditambah lagi dengan masuknya proyek-proyek yang tidak terencana seperti IKN maka akan banyak target RPJMN yang tidak tercapai. Karenanya Kemenhub harus selektif memilih proyek yang akan didanai APBN, ” Kata Sigit. (jay)
