JAKARTA, KABAR PARLEMEN.COM – Kesepakatan gencatan senjata antara Hamas (Palestina) dengan Israel yang mulai berlaku sejak Jumat (21/5/21) pukul 02.00 waktu setempat disambut baik semua pihak.
Gencatan senjata ini mengakhiri 11 hari pertempuran dari kedua pihak yang dimulai sejak akhir bulan pauasa atau bulan Ramadhan lalu.
Untuk mempertahankan gencatan senjata tersebut, Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Anis Matta mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memainkan perannya sebagai negara muslim terbesar di dunia bersama Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, untuk membangun konsolidasi menyatukan kelompok-kelompok kekuatan Perlawanan di Palestina. Baik itu faksi yang berada di Jalur Gaza maupun faksi di Tepi Barat Palestina.
“Partai Gelora mendorong kepada pemerintah Indonesia untuk memainkan perannya sebagai penduduk muslim terbesar di dunia, bersama Turki untuk memediasi kelompok yang melakukan perlawanan di Palestina. Hal ini penting paska gencatan senjata untuk Palestina menyatakan kemerdekaannya secara terbuka pada dunia internasional. Faksi-faksi di Palestina perlu disatukan. Dan Gelora memandang peran itu bisa di mainkan oleh Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Turki,” ucap Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Anis Matta di Media Center Gelora Jakarta, Jumat (21/5/2021).
Anis meyakini dengan membangun kekuatan kelompok-kelompok di Palestina utamanya dua kelompok terkuat di Palestina yaitu Fatah dan Hamas, maka kemerdekaan Palestina seperti yang dicita-citakan sangat udah terwujud.
“Presiden Jokowi dan Presiden Erdogan kalau mampu melakukan ini maka akan membuat perubahan besar,” imbuh Anis.
Selain memainkan peran internasional di kawasan Timur Tengah, Indonesia juga diminta melakukan diplomasi luar negerinya untuk meyakinkan negara-negara Eropa dan Amerika tentang pentingnya perdamaian dengan mendorong Palestina sebagai negara merdeka.
“Indonesia perlu meyakinkan para pemimpin global khususnya Eropa dan Amerika, juga meyakinkan komunitas Kristiani secara internasional untuk sama-sama melakukan perlawanan terhadap dosa kemanusiaan Israel,” ujarnya.
Menurut Anis, upaya menciptakan perdamaian di kawasan Timur Tengah khususnya di Yerussalem dan Jalur Gaza yang menjadi kawasan suci tiga agama yaitu Islam, Kristen dan Yahudi merupakan tanggungjawab semua warga dunia termasuk bangsa Indonesia.
“Seperti saya bilang tadi bahwa Presiden Turki Erdogan juga telah berkomunikasi dengan Paus selaku pemimpin umat Kristiani di Vatikan yang sama-sama mengajak mengkonsolidasi umat Kristiani agar menindak kebiadaban tentara Israel,” sebutnya.
Oleh karena itu, langkah yang sudah dilakukan Presiden Turki Erdogan itu bisa ditindaklanjuti oleh Presiden Jokowi.
“Saya kira dalam langkah yang lebih advance Indonesia seharusnya juga bisa membuka pembahasan tentang wacana ini,” tegas Anis.()