JAKARTA, KABARPARLEMEN.COM- Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin
menegaskan bahwa aksi terorisme atas nama agama yang kerap tejadi di
berbagai negara adalah tindakan yang berlawanan dengan ajaran islam.
Sehingga perlu ada komitmen dunia untuk memerangi aksi dan tindakan
terorisme ini. Hal itu ia tegaskan saat menghadiri konferensi Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) ke-15 di Parlemen Burkina Faso, Jumat, (31/1/2020)
Menurut Azis, PUIC harus memiliki
berkomitmen meyakinkan masyarakat global bahwa berbagai aksi terorisme
dengan korban masyarakat sipil adalah sangat ditentang Islam.
"Mengidentikkan Islam dengan terorisme adalah kekeliruan fatal," tegas
Azis.
PUIC juga harus terus memberdayakan
parlemen-parlemen negara Muslim, memformulasikan solusi-solusi cerdas
anti-terorisme. Parlemen yang tergabung dalam PUIC ini dituntut meramu
solusi-solusi yang ditawarkan para pemangku kepentingan terutama para
pakar dan institusi akademik. Satu hal yang pasti bahwa terorisme
membutuhkan motif ideologi untuk membenarkan tindakan para pelaku
terorisme.
Kendati demikian, Azis menilai akar
terorisme tidak tunggal. Namun sejumlah kajian dan studi pakar terorisme
menunjukkan bahwa akar utama lahirnya terorisme adalah ketidakadilan
ekonomi, sosial dan politik. "Parlemen dituntut berkontribusi nyata
dalam mewujudkan keadilan sosial, kebebasan hak asasi manusia, dan
kesejahteraan di level nasional, kawasan, dan global," tegas Azis seperti dikutip dari laman resmi DPR.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar