Tahun 2020, Anggaran DPR-RI Capai Rp 5,11 Triliun

Anggaran DPR RI DPR Headlini Kabar Kabar Parlemen News Terkini
Komplek Gedung DPR-RI/MPR-RI/DPD-RI. Foto : Marwan Azis/Kabarparlemen.com
JAKARTA, KABARPARLEMEN.COM- Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI Agung Budi Santoso resmi menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) kepada masing-masing Pimpinan Komisi, serta seluruh Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPR RI. 
Sesuai APBN 2020, DPR RI mendapatkan anggaran sebesar Rp 5,11 triliun, atau lebih kecil dari anggaran 2019 yang sebesar Rp 5,7 triliun.
“Untuk anggaran tahun ini, kita alami penurunan jika dibandingkan anggaran tahun 2019. Setiap tahun kita selalu membuat rancangan anggaran dan diakhiri dengan penyerahan DIPA, yang diberikan oleh Pemerintah berdasarkan Peraturan Pemerintah. Ini yang kemudian kita bagi kepada masing-masing AKD, dari Komisi I hingga Komisi XI, serta Badan-Badan,” kata Agung usai penyerahan DIPA di Ruang Rapat BURT DPR RI, Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Kamis (16/1/2020).
Lebih lanjut Agung menilai, serapan anggaran yang dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya sudah cukup baik. Meski demikian, dirinya menargetkan adanya peningkatan serapan anggaran pada tahun ini. Menurutnya, hingga Kuartal Ketiga Tahun Anggaran 2019, penyerapan anggaran sudah cukup baik yakni mencapai 90 persen. 
“Sudah cukup baik karena mencapai sekitar 90 persen, tetapi kami tidak ingin berpuas diri. Kami ingin ada peningkatan, ya kalau bisa sampai dengan 97-98 persen. Itu menjadi upaya kita untuk mengawasi kinerja baik Sekjen, maupun rekan-rekan kita di masing-masing AKD agar serapannya lebih baik lagi,” papar politisi Fraksi Partai Demokrat ini seperti dikutip Kaparparlemen.com dari laman DPR RI.
Berbagai pendekatan dan komunikasi, lanjut Agung, guna meningkatkan penyerapan anggaran juga akan terus dilakukan. Strategi-strategi yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan nantinya akan terus dilaksanakan secara bekesinambungan. 
Menurutnya, akan menjadi percuma jika perencanaan yang diajukan tidak dapat direalisasikan secara maksimal.
“Harus berkesinambungan, karena enggak mungkin kita cuma melaksanakan perencanaan, tetapi pelaksanaannya tidak ada. Tentunya kami berharap mulai dari perencanaan dan pelaksanaannya bisa baik, sehingga apa yang direncanakan bisa dilaksanakan. Sebab jika itu semua terlaksana, pasti serapannya baik. Harapannya ending-nya serapan kita meningkat,” pungkas legislator dapil Jawa Barat I itu. (alw/sf/kp)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *