JAKARTA, KABARPARLEMEN – Anggota Komisi IV (kelautan dan perikanan) DPR Akmal Pasluddin mengajak para pemuda dan pemudi terbaik di Indonesia untuk turut serta menjadi nelayan profesional.
Ajakan tersebut diharapkan Akmal menyusul pembahasan RUU Nelayan — nanti setelah disahkan — yang akan menjadi bagian untuk mengangkat profesi nelayan menjadi lebih terhormat.
“Dengan adanya insentif dan perlindungan, Fraksi PKS berharap anak muda Indonesia banyak yang jadi nelayan profesional yang bervisi pengusaha atau bisnis. Jangan sampai menjadi nelayan karena keterdesakan lantaran tidak ada pekerjaan lain,” jelas Akmal dalam acara FGD Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat dalam RUU Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidaya Ikan, dan Petambak Garam, di Ruang Pleno Fraksi PKS DPR, Rabu (17/2).
RUU inisiatif Fraksi PKS ini juga akan memastikan perlindungan bagi petambak garam, terutama terkait isu impor dan inovasi teknologi.
“Ada masalah impor yang tidak pernah bertemu antara Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan Kementerian Perdagangan. Kalau impor terus datang, petani garam kita akan gulung tikar. Salah satu alasannya adalah petani kita tidak punya teknologi refinery (pemurnian) garam yang tinggi untuk memasukkan garam ke sektor industri,” ungkap legislator PKS dari dapil Sulawesi Selatan II ini.
Acara FGD ini juga menghadirkan beberapa narasumber seperti Narmoko Prasmadji (Dirjen Perikanan Tangkap KKP), Alan Koropitan (Akademisi Perikanan dan Kelautan IPB), dan Riza Damanik (Ketua Umum Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia).