Wakil Ketua Komisi I dari FPDI Perjuangan Tb Hasanuddin |
JAKARTA, KABARPARLEMEN.COM- Tim relawan Jokowi Banyu Biru Djarot mengunggah foto SK pengangkatan dirinya sebaga anggota Badan Intelijen Negara (BIN). Kontan, publikasi melalui surat yang bersifat rahasia melalui media sosial itu mengundang reaksi banyak kalangan. Sebagian besar menyesalkan langkah tersebut.
Wakil Ketua Komisi I dari Fraksi PDI Perjuangan Tb Hasanuddin bahkan meminta agar BIN sebagai lembaga ikut bertanggungjawab. “Inilah suramnya wajah intel kita , disaat bangsa ini sedang membutuhkan aparat intelejen yang tangguh , profesional dan berdedikasi tinggi dalam rangka menghadapi gerakan teroris yang semakin masif dan brutal,” kata mantan anggota pengamanan presiden di era Presiden Abdurrahman Wahid ini dalam rilisnya, Senin (1/02) .
Alih-alih menunjukkan anggota intel yang professional, Indonesia malah disuguhi aparat intel yang kolokan , membuka identitas dirinya ke publik bahwa dia adalah agen intelejen. Menurut Hasanuddin, Banyu Biru tidak sadar bahwa perbuatannya itu dapat membahayakan dirinya , dan telah melanggar kode etimengk serta sumpah intelejen. “Lembaga BIN pun se harusnya bertanggung jawab,” katanya.
Sebab, sebelum yang bersangkutan diberikan SK sudah seharusnya para agen ini di beri dulu penataran/ kursus atau pengetahuan dasar soal keintelejenan , prosedur kerja , cara berkomunikasi dan kode etik intelejen . Setelah semuanya dilalui dengan baik , baru kemudian dilakukan penyumpahan dan terakhir baru di beri SK .
Bahkan, kata Hasanuddin, mendengar berita ini , para komunitas intelejen pun sangat menyesalkan mengapa kasus ini bisa terjadi , dan menyarankan segera susun dan perkuat personil personil BIN agar mampu melaksanakan tugasnya dengan lebih baik lagi. “Isi BIN dengan aparat intelejen profesional , tangguh dan berdedikasi tinggi demi bangsa dan negara,” katanya. (Iman Firdaus)