Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto usai membuka rakernas I Gema Hanura di Hotel Balairung, Matraman, Jakarta Timur. Foto : Iman J.Z/Kabarparlemen.com. |
JAKARTA, KABARPARLEMEN.COM- Ketua Umum Partai Hanura menyoroti perilaku elit politik, yang tidak sesuai dengan cita-cita bangsa.
“Politik itu sederhana. Politik itu untuk merebut kekuasaan, nah setelah kekekuasaan direbut, itu untuk kepentingan rakyat,”ujar Wiranto saat menyampaikan pidato pada pembukaan Rakernas Gema Hanura 1 di Hotel Balairung, Jakarta (21/12/2015).
Namun dalam kenyataannya lanjut mantan Panglima ABRI ini, banyak elit disorientasi politik sehingga banyak yang berurusan dengan hukum, karena menanggalkan misi suci politik.
Namun publik tak perlu risih dengan ranah politik, karena menurut Wiranto, kemerdekaan Indonesia dan semua dinamika kebangsaan dari jaman pergerakan kemerdekaan hingga gerakan Reformasi semuanya merupakan buah proses politik.
“Indonesia lahir melalui proses politik yang panjang. Ada Boedi Oetomo (Mempolopori kebangkitan nasional), terus Sumpah Pemuda hingga Proklamasi Kemederkaan 1945. Itu adalah proses politik yang dilakukan oleh para pendiri bangsa ini. Kemudian pergantian kepimpinan nasional dari Orde Lama ke Orde Baru hingga Orde Reformasi, itu adalah proses politik,” paparnya.
Tapi Wiranto mengingatkan, agar kompenen Partai menyadari kondisi tersebut dan memperbaiki keadaan yang ada, untuk mengembalikan kepercayaan rakyat terhadap partai politik.
“Hanura berhikmat, tidak akan khianati rakyat.”tegasnya.
Seraya berpesan, agar kader-kader Hanura selalu mengedepankan hati nurani dalam berpolitik. (Marwan Azis)