Inilah situs New Mandala menyebutkan bahwa pertemuan Presiden Joko Widodo dan Presiden AS Barrack Obama difasilitasi oleh konsultan dan pelobi asing. |
JAKARTA, KABARPARLEMEN.COM- Anggota Komisi I DPR RI Yayat Biaro
menyambut baik upaya Kementerian Luar Negeri untuk segera angkat bicara
menjawab sejumlah pertanyaan terkait berita penggunaan jasa konsultan
dalam kunjungan Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat. Menurutnya dari
sejumlah isu ada satu hal yang belum mendapat penjelasan.
"Iya publik tentu perlu tahu, belum ada
kejelasan soal siapa pihak yang membayar sampai nyicil empat kali ke
perusahaan lobbyist di Singapura. Kita perlu mendengar jawaban
pemerintah soal hal ini," katanya saat dihubungin di Jakarta, Selasa
(10/11/15).
Politisi Fraksi Partai Golkar ini berharap
semua pihak dapat menahan diri karena persoalan ini menyangkut hubungan
diplomasi antar negara. Setiap pandangan yang disampaikan hendaknya
tetap mengedepankan national interest (kepentingan bangsa).
Bicara pada kesempatan yang berbeda Wakil
Ketua Komisi I Hanafi Rais juga mengungkapkan hal senada. Menurutnya
banyak pihak sekarang bertanya-tanya siapa sebenarnya pengguna jasa
perusahaan lobi di Singapura dan membayar 80000 dolar Amerika.
Politsi Fraksi PAN ini berharap pemerintah
dapat menjelaskan karena dalam dokumen resmi yang dapat diakses publik
ada kontrak yang jelas menyebut nama Presiden Joko Widodo. "Kita perlu
meminta keterangan lebih lengkap dari Menlu dalam rapat kerja nanti,"
tutur dia.
Sementara itu dalam keterangan pers kepada
wartawan Menlu Retno Marsudi menegaskan kunjungan presiden ke AS
merupakan kunjungan bilateral resmi yang telah dipersiapkan Kemenlu. Ia
menekankan tidak menggunakan atau membayar jasa lobi dalam lawatan
tersebut. (iky/dpr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar