Ketua DPR RI, Setya Novanto. Foto : Ist. |
JAKARTA, KABARPARLEMEN.COM- Indonesian People’s Institute (IPI) menilai perilaku Ketua DPR RI Satya Novanto dalam kasus perpanjangan PT Freeport Indonesia merupakan kejahatan bahkan pengkhianatan terhadap negara.
“Itu kejahatan bahkan pengkhianatan, bagaimana bisa seorang ketua DPR RI berperilaku seperti calo yang berjuang untuk keuntungan dirinya sendiri, dalam urusan perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia,” kata Direktur Indonesian People’s Institute (IPI), Yusuf Lakaseng di Kantor IPI,, Jakarta Selatan (20/11/2105).
Jika benar apa yang dilakukan Satya Novanto dalam urusan Freeport yang mencatut nama Presiden dan Wapres bahkan meminta saham pada Freeport lanjut Yusuf, sungguh itu adalah tindakan yang tidak bisa ditolerir.
Menurut mantan Ketua PRD ini, dalam urusan perpanjangan kontrak dengan Freeport adalah masalah krusial yg menjadi perhatian piblik karena menyangkut pengelolaan kekayaan alam yang menghasilkan uang yang besar, setelah sekian puluh tahun dikelolah oleh asing.
Rakyat Indonesia berharap agar tambang emas itu dapat dikelolah oleh bangsa sendiri agar hasilnya maksimal dinikmati oleh bangsa sendiri, ada harga diri bangsa dan cita-cita kemandirian dan berdikari yang rakyat inginkan ditegakan dalam urusan Freeport.
Jika pun masih diberikan kepada Freeport untuk mengelolahnya maka negara harus memiliki saham yang lebih besar seperti yg terjadi di Venezuela. Sudirman Said selaku Menteri ESDM saja yang telah melakukan prmbicaraan dengan Freerport karena keresahan pihak Freeport soal nasib investasi mereka di Indonesia, mereka meminta agar ada kepastian kalo kontrak mereka yang berakhir di 2021 diperpanjang lagi.
Selama ini Sudirman Said, telah dikecam sebagian publik sebagai agen asing, padahal Sudirman Said belum memastikan perpanjangan kontrak Freeport hanya bicara soal ketentuan hukum dan kepentingan Indonesia.
“Lalu sepantasnya kita sebut apa Satya Novanto yang diam-diam jadi calo dan meminta saham? Maka sebutan yg pantas adalah pengkhianat pada amanat rakyat yang ingin melihat bangsanya mandiri dan berdikari.”ujarnya.
Menurut Yusuf, Satya Novanto tidak pantas lagi memimpin DPR sebagai lembaga terhormat yang mewakili rakyat karena semua yang dia lakukan adalah untuk memperkaya diri sendiri dengan memanfaatkan jabatanya sebagai ketua DPR RI.
“Satya Novanto adalah ketua DPR RI terburuk yang pernah dimiliki lembaga wakil rakyat itu.”pungkasnya. (Wan)
–>