USIANYA sudah tidak terbilang muda. Tapi jangan salah terka. Semangat dan kegesitannya tidak ada yang meragukannya.
Apa rahasianya? Untuk soal itu tidak dibahas sekarang. Namun kebiasannya menyantap tomat dua butir tiap pagi atau menjelang tidur mungkin satu di antara beberapa resepnya.
Haji Murdjani demikian jurnalis Banjarmasin Post ini, lebih seniman dibandingkan seorang pewarta. Haji Murdjani di kalangan wartawan DPR lebih dikenal sebagai seniman karikatur.
Beberapa anggota DPR seperti Sutan Bhatoegana dan Max Sopacua termasuk yang telah dibuatkan karikaturnya.
“Hampir semua Pimpinan MPR termasuk almarhum Pak Taufik Kiemas dan juga Sekjen DPR yang dulu (Nining Indra Saleh) juga saya buatkan karikaturnya,” kata Haji Murdjani.
Di kalangan wartawan Pressroom, Haji Murjani juga dikenal sebagai pelantun spesialis Madu Tiga. Lagu ciptaan Ahmad Dhani ini menjadi lagu wajib dalam setiap acara-acara resmi baik di DPR, DPD dan MPR yang melibatkan wartawan seperti press gathering atau yang lainnya.
“Nggak tahu kenapa teman-teman itu sangat suka bila saya menyanyikan lagu itu,” katanya usai ramah tamah wartawan DPR dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, belum lama ini.
Aih senangnya dalam hati
Kalau beristri dua
Seperti dunia
Ana yang punya
Kepada istri tua
Kanda sayang padamu
Kepada istri muda
I say I love you
Istri tua merajuk
Balik ke rumah istri muda
Kalau dua dua merajuk
Ana kawin tiga
Mesti pandai pembohong
Mesti pandai temberang
Oh tetapi jangan sampai
Eh pecah temberang
Haji Murdjani tidak mematok harga tinggi untuk setiap karikatur. Dia menyebutnya sebagai harga pertemanan. Untuk karikatur Sutan Bhatoegana, misalnya, Haji Murdjani membanderolnya Rp 3 juta.
Beberapa karikatur politisi Senayan lainnya seperti Ketua DPR Setya Novanto dan juga Nurhayati A. Assegaf masih terpampang di lapak buku menunggu pembeli.
“Mungkin Pak Setnov dan Bu Nurhayati belum lihat karikaturnya,” kata Haji Murdjani berharap.