Wakil Ketua DPR Fadli Zon meninjau lokasi kebakaran hutan di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. |
PALANGKARAYA, KABARPARLEMEN.COM- Wakil Ketua DPR dari Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon meminta kepada pemerintah agar menambah biaya tanggap darurat kebakaran hutan, yang menyebabkan asap menyebar di Sumatera dan Kalimantan.
“Biaya tanggap darurat itu hanya Rp3 miliar. Itu sangat kecil, sama dengan biaya blusukan Presiden Jokowi ke pasar-pasar di Jakarta,” kata Fadli di sela-sela kunjungan kerja meninjau asap di kawasan Kalimantan Tengan, Minggu (11/10).
Sementara, katanya, dana tanggap darurat yang kecil itu belum turun semua. Pada saat yang bersamaan, lahan yang terbakar sangat luas dan untuk memadamkannya pun tidak bisa dengan cara konvensional. Membutuhkan curahan air yang sangat banyak untuk satu titik api.
Dalam peninjauan langsung ke Kecamatan Tumbang Nusa, Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Fadli melihat langsung lahan gambut yang terbakar. Lahan-lahan itu tampak gosong dan bila terinjak tanahnya menjadi lembek. Dalam tanah tersebut akan keluar api. Menurut petugas pemadam kebakaran yang sedang bertugas di sana, Abdullah, kedalaman gambut tersebut bisa mencapai 2-3 meter. “Bisa membuat orang masuk terperosok ke dalam tanah,” kata Abdullah.
Sementara asap di beberapa wilayah di Kalimantan Tengah, masih cukup tebal, seperti terlihat di Palangka Raya. Jarak pandang hanya 100-300 meter. Pemerintah setempat mengeluarkan edaran yang dipasang di tempat-tempat umum, seperti hotel, sekolah dan perkantoran. Isinya meminta kepadak masyarakat di Palangka Raya agar tidak banyak beraktivitas di luar rumah. Bila akan beraktivitas harus menggunakan masker. “Hindari merokok, banyak minum air putih dan makanan bergizi,” demikian bunyi pengumuman itu.
Fadli Zon berharap, ke depan pemerintah bisa mengantisipasi peristiwa kebakaran hutan ini agar tidak terulang kembali. Terlebih Presiden Jokowi sudah mengatakan bahwa pada 2016 tidak akan ada lagi kebakaran hutan. “Kita catat dan kita tagih janji itu,” katanya. (Iman Firdaus).