Pertemuan Parlemen se-Dunia Resmi Ditutup, ini Hasilnya

Headline Indeks News Terkini
Jumpa pers Gopac di Royal Ambarukmo Hotel Yogyakarta, Kamis (8/10). Foto : Sutriyati/kabarkota.com.

SLEMAN, KABARPARLEMEN.COM- Global Conference of Parliamentarians Against Corruption, resmi ditutup di Royal Ambarukmo Hotel Yogyakarta, Kamis (8/10). Apa saja hasilnya?

Menurut Presiden Gopac dari Indonesia, Fadli Zon, konferensi yang berlangsung sejak 6 – 8 Oktober 2015 ini telah menghasilkan Deklarasi Yogyakarta, yang poin pentingnya bahwa pemberantasan korupsi menjadi prioritas, sehingga dana yang dikucurkan Negara bisa benar-benar sampai pada posnya.

Wakil Presiden Global Organization for Parliamentarians Against Corruption (Gopac) asal Ghana, Osei Kyei Mensah Bonsu menganggap, saat ini merupakan masa-masa sulit untuk memberantas korupsi.

“Karena korupsi itu seperti dinosaurus yang memiliki sejumlah tentakel sehingga tidak bisa diberantas sendiri,” kata Bonsu dalam bahasa Inggris, saat jumpa pers Sixth Global Conference of Parliamentarians Against Corruption, di Yogjakarta seperti dilansir Kabarkota.com (Sindikasi Kabarparlemen.com).

“Kami berusaha mendorong parlemen di masing-masing negara anggota, untuk membuat an menerapkan undang-undang yang memiliki mekanisme penegakan hukum,” ungkapnya.

Paula Bertol, Wakil Presiden Gopac dari Argentina juga menyatakan bahwa pemberantasan dan perlawanan terhadap korupsi harus dilakukan secara bersama-sama agar masyarakat bisa mendapatkan hak penghidupan yang lebih baik.

Gopac mengklaim, peserta organisasi parlemen untuk pemberantasan korupsi tingkat dunia ini telah mencapai 109 negara. Namun, yang hadir dalam konferensi ke-6 di Yogyakarta kaliini sebanyak 79 negara. (Sutriyati)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *