JAKARTA,
KABARPARLEMEN.COM Anggota legislatif dari Fraksi Partai Keadilan
Sejahtera (PKS) DPR RI Abdul Kharis Al-Masyhari mengatakan, seharusnya
kretek tradisional tidak masuk dalam Rancangan Undang-Undang (RUU)
Kebudayaan yang sedang dibahas DPR RI saat ini. Kretek memang tradisi di
Indonesia, namun dapat mengakibatkan dampak negatif bagi generasi
bangsa.
"Mari
sama-sama kita kaji dan perdalam dampak atau efek jika dicantumkannya
pasal ini,” kata Abdul Kharis di Komplek DPR RI kemarin.
Wakil
Ketua Komisi X DPR RI itu menambahkan, selagi RUU Kebudayaan belum
final, masyarakat harus berperan aktif dalam mengkritisi setiap
kebijakan yang akan dikeluarkan oleh DPR maupun pemerintah. “Masyarakat
silakan memberikan masukannya atau pendapatnya kepada kami,” tambah
Abdul Kharis.
Harus
kita akui, lanjut Abdul Kharis, kretek merupakan salah satu tradisi di
Indonesia. Campuran tembakau dan beberapa herbal lain merupakan
peninggalan tradisi bangsa. Namun, jelas Abdul Kharis, harus diingat
bahwa ada juga herba non medis seperti ganja yang menjadi bumbu tambahan
pada kuliner dibeberapa daerah, begitu juga halnya dengan tuak.
“Kalau
seperti ini akan bahaya. Nanti ganja dan tuak juga bisa minta dimasukan
dalam RUU dengan alasan warisan tradisi kuliner," imbuh Abdul Kharis.
Abdul
Kharis mengungkapkan, dari data Global Youth Tobacco Survey (GYTS)
2014, 18,3% pelajar Indonesia sudah memiliki kebiasaan merokok, dengan
33,9% laki-laki dan 2,5% perempuan. GYTS 2014 dilakukan pada pelajar
tingkat SLTP berusia 13-15 tahun. “Bisa dibayangkan jika dalam RUU
Kebudayaan ini terdapat pasal mengenai kretek yang kemudian difasilitasi
perkembangannya oleh negara maka akan memungkinkan terjadinya
pertambahan jumlah perokok dikalangan pelajar,” ujar Abdul Kharis.
Lebih
jauh Abdul Kharis menegaskan, tradisi yang membawa dampak negatif bagi
bangsa seharusnya tidak dipertahankan. DPR dan Pemerintah seharusnya
mendorong dan melindungi tradisi-tradisi nasional yang memiliki dampak
positif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar