 |
| Petani yang juga aktivis Forum Petani Anti Tambang, Salim, alias Kancil ditemukan tewas. Warga Desa Selo Awar-awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang ini, tewas dalam kondisi tangan terikat (26/9). Foto :dok LBH Jakarta |
JAKARTA, KABARPARLEMEN.COM-Pembunuhan aktivis lingkungan Salim Kancil di Lumajang juga mendapat perhatian dari DPR RI, bahkan Komisi III DPR RI telah membentuk tim investigasi.
Tim itu pun akan berangkat ke Lumajang, Jawa Timur dalam waktu dekat. “Komisi III dalam rapat pleno membentuk tim untuk turun ke lapangan, ke Lumajang untuk mendengar masukan masyarakat dan koordinasi dengan aparat penegak hukum di sana,” kata Ketua Komisi III Aziz Syamsuddin di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (30/9/2015) seperti dilansir detikdotcom.
Aziz menuturkan bahwa Komisi III mendapat laporan tertulis terkait peristiwa di Lumajang sehingga dibahas dalam rapat. Saat ini, ada pula banyak informasi yang beredar.
“Informasi ini perlu kita lihat akurasinya dalam tinjauan tersebut,” ujar politikus Golkar ini.
Tim tersebut berisi perwakilan masing-masing 1 orang dari setiap fraksi. Hasil peninjauan akan dibahas lagi di rapat pleno.
“Minggu ini ke Lumajang. Hasilnya dibawa lagi di rapat pleno Selasa depan,” ucap Aziz.
Diberitakan sebelumnya, peristiwa penganiayaan dua aktivis anti tambang di Lumajang terjadi pada Sabtu (26/9). Salim tewas dengan kondisi luka parah di bagian wajah. Sedangkan Tosan menderita luka bacok di bagian kepala dan mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Sebanyak 22 orang sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. Dari 22 tersangka, 20 di antaranya ditahan di Mapolda Jatim. (imk/tor/detik)