SUDAH sering Kompleks Parlemen kedatangan tamu wangi alias selebritas. Mulai dari bintang film, pemain sinetron, model hingga penyanyi. Terakhir, penyanyi yang centil dan menggemaskan Cita Citata menyambangi DPR.
Cita, demikian mojang Bandung ini datang ke Senayan bukan untuk menyanyi tetapi untuk meminta maaf soal ucapannya di acara infotainmen televisi partikelir yang menyinggung warga Papua.
Cita yang ditemani kuasa hukumnya diterima anggota DPR asal Papua, masing-masing William Wandik dari Demokrat, Robert Rouw dari Gerindra, dan Peggi Pattipi dari PKB.
“Alhamdulillah Cita dikasih kesempatan untuk datang meminta maaf dan klarifikasi masalah yang menyinggung warga Papua. Cita meminta maaf yang sebesar-besarnya untuk keluarga Papua dan perwakilan di DPR, semoga permintaan maaf ini bisa diterima dan bisa diselesaikan secara damai, rukun, dan kekeluargaan. Semoga permintaan maaf Cita bisa diterima,” tutur Cita dengan suara bergetar.
“Cita yakin rakyat Papua mau berbaik hati kepada Cita dan Cita siap ke Papua untuk meminta maaf kepada rakyat Papua. Semoga rakyat Papua berkenan menerima permintaan maaf Cita,” suaranya manja dan gemesin.
Apa sih yang membuat warga Papua tersingung? Rupanya Cita tidak sadar dengan ucapannya ketika sesi wawancara dengan sebuah program infotaimen. Ketika itu Cita mengenakan pakaian khas Papua lengkap dengan rumbai-rumbainya.
Nah, saat itu Cita diminta komentar soal pakaian yang dikenakannya. “Cantik, masih tetap harus dicantikin mukanya. Enggak kayak Papua kan?”
Ucapan itulah yang kemudian berbuntut panjang dan membuat mantan Bupati Merauke, John Gluba Gebze menganggapnya sebagai penghinaan.
Gara-gara itu, Cita yang populer dengan album tunggal ‘Sakitnya Tuh di Sini’ sempat ketar-ketir dan cemas. “Aku sekarang merasa plong. Seneng banget. Masyarakat Papua memafkan saya. Saya jadi nggak sabar ingin segera ke Papua,” ucap Cita.
Ngomong-ngomong, berati Cita udah nggak meriang dan gegana lagi kan? Dua istilah itu dipopulerkan Cita lewat lagu-lagunya. Meriang akronim dari merindunkan kasih sayang dan gegana kepanjangan dari gelisah, galau dan merana.
Asssoooyyyy! (Yayat R Cipasang)