Tim SAR Malaysia menemukan 63 jasad setelah kapal kayu terbalik dan karam pada 3 September lalu. |
JAKARTA, KABARPARLEMEN.COM- Pemerintah Indonesia terus mengawal proses pemulangan dan identifikasi para korban kapal karam di lepas pantai barat Malaysia.
Satgas KBRI Kuala Lumpur Malaysia mendata hingga kini total jenazah yang ditemukan berjumlah 29 jenazah. Sedangkan korban selamat tetap berjumlah 20 orang.
Kepala BNP2TKI, Nusron Wahid mengatakan para korban merupakan para TKI tidak formal. Identifikasi korban mengalami kesulitan karena menurut BNP2TKI para TKI tersebut tidak dilengkapi dokumen lengkap yang sesuai dengan prosedur pemberangkatan TKI.
Meskipun tidak ada korban yang berstatus TKI, BNP2TKI siap mengurus dan mengantarkan jenazah sampai ke rumah.
Ketua Komite II DPD RI Parlindungan Purba, menyambut baik langkah pemerintah yang dalam hal ini BNP2TKI yang bersedia menfasilitasi semua korban tenggelamnya kapal di Malaysia walaupun bukan TKI legal.
“Saya melihat pemerintah hadir dalam hal ini, kita menyambut baik dan semoga identifikasi korban segera selesai,” jelas Parlindungan.
Parlindungan juga meminta agar keluarga korban ikut membantu proses identifikasi.
“Proses identifikasi ini harus cepat, kalau boleh agar keluarga membantu prosesnya,” ujar Parlindungan.
Anggota DPD RI Asal Sumatera Utara ini juga meminta agar pemerintah meningkatkan sosialisasi tentang prosedur menjadi TKI di Indonesia sehingga masyarakat tidak lagi menempuh jalur ilegal. Untuk kejadian yang sudah terjadi, Parlindungan menyampaikan turut berduka cita semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan menghadapinya.
“Walaupun mereka berangkat sebagai TKI ilegal, namun Negara harus hadir dan melindungi mereka, karena mereka juga adalah warga negara Indonesia. sekalai lagi, saya minta pemerintah tingkatkan sosialisasi tentang prosedur jadi TKI di Luar negeri agar tidak terjadi lagi masalah yang sama,” jelas Parlindungan.
KBRI Kuala Lumpur membentuk posko di Rumah Sakit Ipoh untuk membantu keluarga mengidentifikasi korban meninggal dan memfasilitasi pemakaman jenazah ke Indonesia.
Sementara itu, dari berbagai laporan yang masuk ke KBRI, tercatat terdapat 62 orang yang dilaporkan hilang oleh keluarganya dan diduga ikut serta naik ke kapal nahas tersebut.
Tim SAR terus melakukan pencarian dan penyelamatan. Aset yang digunakan pada hari ini berupa tiga kapal APMM, tiga boat APMM, dua kapal Angkatan Laut Malaysia, dan dua helikopter. Bagi keluarga para korban selamat, dapat menghubungi hotline khusus KBRI di nomor +60193309114 dan +60193345114. (Gil/Liputan6.com)