![]() |
Ketua DPR Setya Novanto dalam sebuah konfrensi pers politik Donald Trump, Kamis (03/09). |
Setya dan Fadli tampak hadir dalam sebuah konferensi pers politik Donald Trump, Kamis (03/09). Konferensi pers ini berlangsung setelah pengusaha AS itu melakukan sumpah kesetiaan untuk menjadi kandidat Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik.
Fadli Zon dalam keterangan tertulisnya pada wartawan mengatakan kehadiran mereka bukan merupakan dukungan kepada bakal calon presiden AS itu.
Namun dalam sejumlah video yang beredar di sosial media, Donald Trump sempat memperkenalkan Setya Novanto kepada para wartawan di akhir konfrensi pers tersebut.
“Tuan dan Nyonya, ini adalah laki-laki yang hebat, dia seperti yang Anda ketahui adalah ketua DPR Indonesia, Setya Novanto, dia datang ke sini ingin menemui saya,” kata Donald Trump.
“Dia adalah salah satu tokoh yang sangat berpengaruh. Kita akan melakukan hal besar untuk Amerika
Serikat, apakah itu benar?
“Ya,” kata Setya tersenyum.
“Apakah Indonesia suka dengan saya?” tanya Trump.
“Ya, sangat, terima kasih banyak,” kata Setya bersalaman dengan Trump.
Juru bicara pimpinan DPR Nurul Arifin mengatakan sejumlah pimpinan DPR memang mengadakan pertemuan dengan Donald Trump untuk “membahas aliansi strategis Indonesia-Amerika ke depan,” katanya kepada Detik, Jumat (04/09).
Pertemuan dengan Donald Trump merupakan bukan merupakan agenda resmi dan mereka “berbicara tentang ekonomi dan investasi Trump di Indonesia”, menurut Fadli Zon kepada media.
Pada akhir Agustus lalu, grup hotel milik Trump menjalin kerjasama dengan MNC Group, raksasa bisnis Hary Tanoesoedibjo (yang kini menjadi bagian dalam Koalisi Merah Putih), untuk mengelola sebuah resor mewah dan pengembangan perumahan di Bali, Indonesia.
Kantor berita Reuters melaporkan bahwa proyek ini merupakan yang pertama di Asia bagi Trump Hotel Collection, perusahaan berbasis di New York.
Sentimen negatif
Di media sosial, berita ini menuai sentimen negatif. Indonesia Indicator mencatat sentimen negatif tentang Fadli Zon terkait berita Donald Trump di Twitter memiliki persentase 40,4% sementara yang positif hanya 26,6%.
“Sementara Setya Novanto sentimen negatifnya 40,2% dan positifnya hanya 27%. Ini termasuk jarak cukup besar,” kata Wildan Pramudya, Kepala Riset Indonesia Indicator.
Politisi Adian Napitupulu dalam Twiter @AdianNapitupulu mengatakan, “dihadapan Donald Trump Ketua DPR RI janji akan lakukan hal-hal besar untuk Amerika. Kok bukan untuk Indonesia?”
“Memalukan Ketua DPR kita ikut hadir di kampanye Donald Trump di US. Trump adalah kandidat presiden Partai Republik yang buruk dan norak,” kata Ulil Abshar Abdalla melalui @ulil.
Di Facebook BBC Indonesia, kebanyakan pengguna juga mengkritik. Cinta Elang Laziale menulis, “katanya dulu anti Amerika saat kampaye, Jokowi antek Amerika, kok sekarang keliatan terbalik sih, tidak paham saya jadinya.”(Reuters/BBC)