![]() |
Potret kemiskinan. Foto : Antara. |
Demikian disampaikan Fikri selepas membacakan Pandangan FPKS DPR RI terhadap keterangan Pemerintah atas Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN ) tahun anggaran 2016 beserta nota keuangannya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (20/8).
“Jumlah
rakyat miskin masih sangat tinggi 27,7 juta jiwa, yang jobless 7,45 juta jiwa,
dan gini rasio telah mencapai 0,41,” kata Fikri. Menurut pria yang akrab disapa
Fikri ini, angka-angka tersebut bukanlah sekedar deretan angka statistik tanpa
makna, tetapi wujud penderitaan dan kepedihan hidup yang dihadapi setiap hari
oleh jutaan rakyat.
Anggota
Badan Anggaran (Banggar) DPR ini juga menyebut kondisi perekonomian nasional
sedang berada pada kondisi yang cukup mengkhawatirkan. Pertumbuhan ekonomi
melambat, daya beli rakyat tergerus, dan angka pengangguran berpotensi
meningkat akibat terpuruknya dunia usaha. Rupiah sudah menyentuh angka Rp.
13.800 dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot melewati 4.500.
"Pertumbuhan ekonomi semester pertama 2015 hanya mencapai 4,69 persen,
jauh dari target pertumbuhan dalam APBNP 2015 sebesar 5,7 persen merupakan
peringatan keras bagi Pemerintah," kata Fikri.
Anggota
DPR asal daerah pemiihan (dapil) Jawa Tengah IX yang meliputi Tegal dan Brebes
ini mengkhawatirkan kualitas pertumbuhan ekonomi itu sendiri, khususnya dalam
kualitas daya saing. Sebagai negara terbesar di ASEAN, Indonesia tertinggal
cukup jauh dibanding beberapa negara sekawasan.
Beberapa studi terkait dengan
daya saing, produk, infrastruktur, dan pembangunan manusia telah menunjukkan
ketertinggalan. Tanpa daya saing yang kuat, Indonesia hanya akan menjadi pasar
raksasa yang tidak berdaulat.
"Untuk itu Fraksi PKS memandang bahwa
Indikator Kesejahteraan dan Indikator Daya Saing, yang mencakup target
penutunan kemiskinan, pengangguran, kesenjangan, serta peningkatan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) dan Indeks Daya Saing, harus menjadi pertimbangan
utama dalam pembahasan RAPBN 2016," kata Fikri.(Marwan Azis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar