JAKARTA, KABARPARLEMEN.COM- Puncak rangkain kegiatan Hari Ulang Tahun (HUT) RI dan HUT DPR RI ke-70, ditampilkan Pagelaran Wayang Kulit dengan lakon Semar Pe’peling oleh dalang Ki Enthus Susmono, di lapangan Sepak Bola DPR Sabtu –Minggu (29-30/8).
Pagelaran Wayang Kulit tersebut terbuka untuk masyarakat umum sehingga ribuan masyarakat menghadiri acara Pagelaran Wayang Kulit tersebut. Mereka ikut menikmati alur cerita yang dibawakan Dalang Ki Enthus Susmono yang juga menjabat sebagai Bupati Tegal. Para pedagang kaki lima juga turut meramaikan Pagelaran Wayang Kulit tersebut.
Selain antusias menyaksikan alur cerita Semar Pe’peling, masyarakat juga menyambut baik ketika dalang mengatakan “ Di usianya yang ke-70 tahun, DPR semakin dewasa dan aspiratif”. Wakil Ketua DPR Agus Hermanto yang hadir membuka acara tersebut juga menikmati alur cerita dan bersama sejumlah anggota DPR membaur dengan masyarakat terhibur oleh dalang yang terkenal kocak ini.
Semar Pe’peling berkisah tentang Prabu Parikesit, Raja Yawastina dihadapan para nayaka/prajurit menerima kedatangan Semar. Ki Lurah Semar, sebagai wakil rakyat menyampaikan keprihatinannya atas kondisi Yawastina yang semakin banyak begal, pengangguran dan kemiskinan. Semar kemudian mengingatkan atau memberi Pe’peling kepada Prabu Parikesit supaya segera mengambil tindakan.
Wakil Ketua Komisi X Ridwan Hisyam yang juga Ketua Panitia Pagelaran Wayang Kulit menyampaikan bahwa dari cerita tersebut diharapkan kita semua mengambil filosofi tontonan dan tuntunan cerita wayang ini yang hampir sama dan sebanding dengan kondisi negara kita.
Ridwan mengatakan, acara ini merupakan puncak dari kegiatan Hari Ulang Tahun (HUT) RI dan HUT DPR RI yang ke-70. Peringatan tersebut diawali dengan beberapa agenda. Di antaranya Pidato Kenegaraan Presiden RI pada 15 Agustus 2015 dan Pesta Rakyat pada esok harinya, berupa panjat 70 bambu.
“Ada juga Pameran Seni rupa, Pameran Filatelis dan Numismatik Indonesia, pameran batu mulia, dan Pidato Ketua DPR RI pada 28 Agustus,” kata Ridwan Hisjam seperti dilansir laman resmi DPR RI.
Acara ini lanjut Ridwan, juga merupakan bentuk kepedulian DPR RI terhadap Budaya Adiluhung bangsa yang tetap dilestarikan dan bentuk silaturrahmi dengan masyarakat penggemar wayang kulit di Jakarta. (DPR)