![]() |
Pekerja indutri di Korsel. Foto : Vibiznews.com |
JAKARTA, KABARPARLEMEN.COM- Korea Selatan (Korsel) kini tampil menjadi negara maju di kawasan Asia Pasifik bahkan industri otomotifnya mulai melebarkan sayap ke Eropa.
Kemajuan Korsel
ternyata tak lepas dari pepatah terkenal yang dianut
warga Korea, “From imitation to innovation”. Dengan prinsip itu,
Korsel banyak meniru lebih dulu produk industri dari negara-negara maju untuk
kemudian menciptakan industrinya sendiri. Kini, industri Korsel maju
pesat dan bersaing dengan Eropa dan Amerika.
Hal tersebut
disampaikan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah usai menerima kunjungan kehormatan
Dubes Korsel untuk Indonesia Taiyoung Cho di DPR, Senin (15/12) kemarin seperti
dikutip dari laman resmi DPR. Bersama Fahri dan Ketua DPR Setya Novanto
menyambut hangat kehadiran Dubes Korsel tersebut.
Menurut politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, Indonesia
sebaiknya meniru prinsip industri Korsel tersebut untuk kemajuan industri dan
pertumbuhan ekonomi di dalam negeri.
“Korea secara industri memang
progresif. Kebetulan Presiden Jokowi baru dari sana. Ada teori yang paling
terkenal di Korsel, ‘from imitation to innovation’. Tiru dulu baru
dikembangkan kemudian. Korsel kini menjadi negara industri besar. Sekarang
industri otomotifnya mulai masuk ke Eropa dan bertanding dengan Jepang, Eropa,
dan AS. Industri elektroniknya juga sudah jadi raja,” ungkap Fahri.
Dalam konteks itu, parlemen kedua negara pun terus
mengintensifkan hubungan bilateral yang saling menguntungkan. Indonesia,
memang, harus banyak belajar perkembangan industri Korsel. Apalagi, lanjut
Fahri, tahun depan akan ada pertemuan di Seoul yang mempertemukan Pimpinan
Parlemen dari lima negara yang disebut MIKTA (Mexiko, Indonesia, Korsel, Turki,
dan Australia).
“Ini
menarik, karena dimensinya lebih luas dan akan membuat Indonesia dapat
menggalang beberapa negara yang secara ekonomi mungkin dapat
diintregasikan ke depan,” kata Fahri. Pertemuan lima parlemen tersebut sekali
lagi jadi momentum berharga bagi DPR untuk mengambil peran yang ideal sebagai
negara besar yang diperhitungkan. (mh/dpr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar