![]() |
Komisi V DPR RI tinjau Pelabuhan Bitung. Foto : dpr.go.id |
BITUNG, KABARPARLEMEN.COM- Komisi V DPR RI meninjau Pelabuhan SamuderaBitung untuk memastikan kondisi pelabuhan terutamamenyangkut pelayanan dan kenyamanan dalamrangka menjelang perayaan Hari Natal danTahun Baru 2015 khususnya bagian timur Indonesia.
Kunjungan telah berlangsung Senin lalu ini dipimpin Wakil Ketua KomisiV Muhidin Mohamad Said didampingi 17 orang anggota Dewan danpejabat Kementerian/Badan pasangan kerjaKomisi V.
Rombongan tersebut meninjaulangsung ke Pelabuhan gunamengetahui kondisi pelabuhan terutamamenyangkut pelayanan dan kenyamanan dalamrangka menjelang perayaan Hari Natal danTahun Baru 2015 khususnya bagian timur Indonesia.
Di tengahkeramaian penumpang kapal KM. Lambelu secaramendadak Ketua Tim Muhidin MohamadSaid memasuki area ruang tunggu penumpangdan langsung diterimaoleh Abdul Azis, Kepala KantorSyahbandar dan Otoritas Pelabuhan(KSOP) Kelas I Bitung.
“Untukpenumpang dengan tujuan Papua dansekitarnya sudah berkurang karenabanyak yang menggunakan pesawat terbang,” kataAzis kepada rombonganKomisi V seperti dikutip dari situs resmi DPR.
Saatini, untuk jalurdari Papua bermasalah karena melebihi kapasitas. Tetapi yang dariBitung sama sekali tidakpernah melewati kapasitas penumpangyang dilayani oleh tiga kapalPelni yang ada di Bitung, yaitu KM. Lambelu, KM. Dorolonda dan KM. Tilongkabila.
Lebihlanjut Azis mengatakan, panjangdermaga penumpang dan barang PelabuhanBitung lebih kurang 370 meter danbisa menampungtiga kapal penumpangdan barang, sementaraTerminal Peti kemas Bitung (TPB) mencapai 600 meter dan akan ditambahmenjadi 800 meter. “Khusus Terminal Peti Kemas Bitung(TPB) masih terusakan dibangun,” jelasnya.
Padakesempatan itu, Muhidin MohamadSaid selaku Ketua Tim didampingi DirekturUtama ASDP DanangBaskoro, Sekretaris Korporet Christine Hutabarat dan Anis Ado Nijamserta fahmi AlweniGM. Pelabuhan Penyeberangan PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Bitung sempatterlibat perbincangan dengan salah satu penumpang. Politisi dari Partai Golkarini menanyakan tarifpenumpang kepada PT. Pelni. “ Apakahtarif sebesar Rp. 500 ribu cukup untuk pergipulang ,” tanya Muhidin.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Noldi BaganiaGM. Sarana Bantar Nasional, anakperusahaan PT. Pelni Bitung , mengatakanbahwa untuk tarifsatu orang penumpangtujuan Sorong (PP) dikenakan tarifsebesar Rp. 550 ribu denganwakjtu tempuh sehari semalam.
GM. PT. PelindoIV Bitung Heru Bachti Firenomenyampaikan permohonan kepada Komisi V DPRperihal dukungan Internasional Hub Port agar segera diwujudkan. Pihaknya tidak hanya mintadukungan dan sudah beberapa kali menyampaikan kepadaPemerintah.
” Kamimalu kalau Indonesia yang merupakan negaraMaritim sampai detik tidakpunya IHP (InternasionalHub Port). SementaraMalaysia sudah ada Hub Port dan Veitnamsudah menyusul, dansemua barang kitadiekspor lewat sana,” jawabMuhidin.
“Kamilihat dari seluruhkunjungan sudah terkoordinasi secarabaik, mulai dariPemda, BMKG, PT. Pelni, Perhubungan Laut dan Udaraserta Pemerintah Pusat. Tetapi harusdipantau dan dijaga sehinggamenjelang Natal dan Tahun Baruyang terkait dengan pemberangkatan dankedatangan penumpang berjalan lancar,” kataMuhidin. (hr/dpr)