Ilustrasi rupiah. Foto : SHUTTERSTOCK |
JAKARTA, KABARPARLEMEN.COM- Pemerintah, terutama tim ekonomi diminta menjelaskan kepada publik tentang penyebab melemahnya rupiah terhadap dolar AS secara signifikan pada akhir tahun ini.
“Kita harapkan menteri terkait dapat menjelaskan kepada masyarakat penyebab melemahnya rupiah, juga memaparkan secara jelas dan kongkrit program-program ekonomi termasuk pengendalian moneter bersama BI,” kata Wakil Ketua Komisi XI, Marwan Cik Asan di Jakarta, Selasa seperti dikutip Antara.
Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus melemah, kemarin nilai tukar rupiah terhadap dolar mencapai Rp12.900 dan hari ini naik lagi mencapai Rp 12,894 atau hampir menyentuh Rp 13.000.
Politisi Demokrat itu menambahkan, melemahnya rupiah ini selain karena penguatan dolar AS secara global sebagai akibat membaiknya ekonomi USA dan rencana kenaikan suku bunga sebagai mana hasil rapat The Federal Market Open Comitte (FMOC).
“Meningkatnya demand (permintaan) dolar AS secara nasional menjelang akhir tahun, juga yang paling utama disebabkan ketidakyakinan investor atau publik pada program ekonomi kabinet Jokowi. Contoh menaikan harga BBM di saat harga minyak bumi turun,” katanya.
Ia berharap Presiden Jokowi segera mengevaluasi kemampuan tim ekonomi (Ant)