Artis dan anggota DPR RI, Anang Hermansyah (Tengah) saat menjadi pembicara diskusi santai bertema “Nasib Kementerian Ekonomi Kreatif di Kabinet Jokowi” di bilangan Permata Hijau, Jakarta Barat. Foto : Marwan Azis/Kabarparlemen.com.
JAKARTA, KABARPARLEMEN.COM- Artis yang juga Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Anang Hermansyah menyayangkan dihapusnya Kementerian Ekonomi Kreatif di kabinet Joko Widodo (Jokowi).
“Padahal saat kampanye, Jokowi menyuarakan itu industri kreatif, namun kenyataannya tidak demikian. Bahkan pikiran saya, jokowi sudah menyiap tim kementerian kreatif yg mempuni. Tapi justru sui-sui (lama),”kata Anang saat menjadi pembicara dalam diskusi santai yang digelar Jurnal Parlemen di Bilangan Pertama Hijau, Jakarta Barat (14/11).
Menurut Anang, seharusnya industri kreatif yang saat ini tengah booming diseriusi oleh pemerintah dengan cara tetap mempertahankan Kementerian Ekonomi Kreatif, sebelumnya menyatuh dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif disaat Presiden Susilo Bambang Yuhdoyono (SBY).
“Ini harusnya diseriusi..akan lebih bagus kalau ada kementerian ekonomi kreatif, dan dilengkapi dengan dirjend seni rupa, seni musik dan lain-lain. Itu yg ada dipikiran kita di Fraksi PAN, tapi kok nggak ke situ ya,”ujarnya.
Diungkapkan, sejumlah pelaku seni dan indutri musik di Indonesia juga mempertanyakan dihapuskan Kementerian Ekonomi Kreatif.” Saya ketemu Tantowi Yahya, dan Adie MS, pertanyaan mereka sama”ujarnya.
Surat Tak Terbalas
Suami Ashanty ini mengaku sudah menyampaikan surat ke Presiden Jokowi untuk mempertanyakan nomenklatur Kementerian Ekonomi Kreatif dihapus di Kabinet Jokowi-Jusuf Kalla, namun hingga saat surat itu tak kunjung dapat respon dari istana.
Hal senada juga disampaikan politisi PDI Perjuangan, Nico Siahaan. “Pertanyaan senada juga ada dipikiran saya. Kenapa Kementerian Ekonomi Kreatif hilang, kalau hanya Badan (Badan Ekonomi Kreatif), ya tidak bisa berbuat apa, tidak bisa mengeluarkan keputusan seperti Kemen,”ujarnya.
Namun presenter televisi swasta ini memaklumi dihapusnya Kementerian Ekonomi Kreatif. “Jokowi sepertinya mengejar program yang bersentuhan dngan hajat hidup orang banyak seperti Kartu Indonesia Pintar. Mungkin juga Jokowi belum menemukan orang yg tepat yg duduk di Kementerian Ekonomi Kreatif”tambahnya.
Adherie Zulfikri Sitompul dari Intelectual Property Wacth) IPRW mengatakan, potensi Industri kreatif sangat besar potensinya.” Jadi sayang hilang di kabinet Jokowi. Kalau badan, ya terbentur lgi di soal payung hukumnya,”tandasnya (Marwan Azis)