Paripurna. Foto : Ist. |
JAKARTA, KABARPARLEMEN.COM- DPR kian terbelah, bahkan kedua kubu Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP) menggelar paripurna secara bersamaan, namun dilakukan secara terpisah.
Rapat Paripurna KIH digelar di ruang Bamus yang juga biasa dipakai sebagai ruang rapat Fraksi PDIP. Sementara rapat DPR versi KMP digelar di Gedung Nusantara II. Mereka membahas dengan pembagian mitra kerja koalisi.
Rapat Paripurna oleh DPR tandingan dihadiri oleh 5 fraksi dari KIH. Fraksi-fraksi itu adalah PDIP, NasDem, Hanura, PKB, PPP.
Sementara Rapat Paripurna versi KMP dipimpin Ketua DPR Setya Novanto, dihadiri lima fraksi dari Gerindra, Demokrat, Golkar, PAN dan PKS.
Ketua DPR Setya Novanto mengaku, pihaknya tak mempermasalahkan soal adanya Rapat Paripurna oleh DPR tandingan. Sementara itu anggota Fraksi Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengusulkan, penambahan pimpinan DPR yang akan diberikan ke fraksi yang bergabung dalam KIH.”Usul saya agar pimpinan DPR ditambah satu. dan dikasih ke mereka, begitupun pimpinan alat kelengkapan dewan,” kata Ruhut saat menyampaikan pandangan dalam Rapat Paripurna versi KMP.
Pada kesempatan tersebut, Ruhut terbelahnya parlemen yang berimbas pada terhambatnya kinerja parlemen. “Apa yang terjadi di DPR sudah jadi tontonan masyarakat. 1 bulan 5 hari kita makan gaji buta, kita sudah terima gaji,”ujar politisi Demokrat ini, sembari mengusulkan agar pimpinan DPR mengedepankan musyawarah mufakat.