JAKARTA, KABARPARLEMEN.COM- DPR RI terbelah menjadi dua kubu. Fraksi-fraksi yang bergabung Koalisi Indonesia Hebat (KIH) membentuk pimpinan DPR tandingan.
Politisi PDIP Pramono Anung ditunjuk Ketua DPR. Sedangkan wakilnya adalah Abdul Kadir Karding dari Partai Kebangkitan Bangsa, Patrice Rio Capella (Partai NasDem), Syaifullah Tamliha (Partai Persatuan Pembangunan), dan Dossy Iskandar Parsetyo (Partai Hati Nurani Rakyat).
Ketua Fraksi Partai NasDem Victor Laiskodat seperti dikutip dari Tempo.co menjelaskan, partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat membuat pimpinan DPR tandingan untuk memilih pimpinan alat kelengkapan Dewan Perwakilan Rakyat. Mereka juga meminta Presiden Joko Widodo mengeluarkan peraturan pengganti Undang-Undang MD3.
Menurut Victor, pimpinan DPR tandingan dibentuk sebagai bentuk mosi tidak percaya kepada pimpinan DPR yang menunjukkan upaya menjegal dan menghambat pemerintahan Jokowi.
Anggota Fraksi PDIP, Arif Wibowo, mengatakan banyak yang dilakukan Koalisi Merah Putih untuk menjegal pemerintahan Jokowi, mulai pemaksaan Undang-Undang MD3, pemilihan pimpinan DPR, sampai dikuasainya alat kelengkapan Dewan. Apalagi, ujar dia, segala protes dari kubu Jokowi di parlemen tidak diindahkan.
“Kami tak ingin kabinet Jokowi-JK diganggu secara politik. Karena itulah, kami mengeluarkan mosi tak percaya kepada pimpinan DPR yang sekarang,” kata Arif di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu, 29 Oktober 2014.
Sementara itu, Rachel Maryam dalam kicaunnya di situs jejaring social twitter menilai DPR tandingan yang diusung KIH merupakan prilaku otoriter. “DPR tandingan milik KIH mau boikot parlemen lewat kekuasaan (presiden&menteri2). Sungguh prilaku otoriter! Inikah bentuk demokrasi versi KIH?” kicau politisi Gerindra, Rachel Maryam @cumarachel.
Seperti diketahui, sebelumnya, pada tanggal 2 Oktober 2014 lalu telah terpilih pimpinan DPR, Setya Novanto dari Fraksi Fraksi Golkar terpilih sebagai Ketua, selanjutnya berturut-turut sebagai Wakil Ketua DPR, yaitu: Fadli Zon (Fraksi Gerindra), Agus Hermanto (Fraksi PD), Taufik Kurniawan (Fraksi PAN) dan Fahri Hamzah (Fraksi PKS), mereka semua tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat.