MAKASSAR, KABARPARLEMEN.COM- Antasipasi penyebaran virus Corona di Sulsel, Komisi III DPR RI mendorong Kantor Imigrasi Bandara Sultan Hasanuddin Makassar yang berada di bawah Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Sulawesi Selatan, untuk mengantisipasi dan memperketat kedatangan warga negara baik warga negara asing maupun WNI, yang akan memasuki wilayah Indonesia dari Makassar.
“Kita harus antisipasi betul karena
Presiden baru saja mengumumkan ada dua orang di Depok yang positif
(Corona). Berarti dalam hal ini Imigrasi harus lebih ketat dan
Pemerintah mestinya memberikan alat-alat kontrol standar WHO untuk
memperketat yang masuk, baik itu alat deteksi panas tubuh atau deteksi
kesehatan lainnya,” kata Wakil Ketua Komisi III DPR RI Adies Kadier saat
memimpin rapat Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi III DPR RI dengan
Kakanwil Kemenkumham Sulsel dan Kepala UPT se-Sulsel, di Makassar, Senin
(2/3/2020).
Rangkaian Kunker Komisi III DPR RI salah
satunya meninjau Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Bandara Sultan
Hasanuddin, guna meminta penjelasan secara detail terkait prosedur dan
sistem pengawasan keimigrasian, serta kendala yang dihadapi. Selain itu,
Tim Kunker juga berkunjung ke Kanwil Kemenkumham Sulsel, Lembaga
Pemasyarakatan Kelas I Makassar, Pengadilan Tinggi Makassar, Kejaksaan
Tinggi Sulsel, dan Mapolda Sulsel.
Meski demikian, Adies menilai pelayanan
Imigrasi yang dilakukan sudah cukup baik. Untuk itu, pihaknya
mengharapkan upaya yang lebih teliti sehingga permasalahan pendataan
dalam mendeteksi kedatangan warga asing maupun warga Indonesia. Ia
mewanti-wanti agar kesalahan komputer dalam mendeteksi kedatangan warga
tidak terjadi seperti sebelumnya.
“Kalau di imigrasi kita lihat pelayanannya
sudah cukup bagus, pelayanannya sudah cukup baik, kita ingin agar
supaya lebih teliti lagi, jangan sampai ada kasus-kasus kesalahan
komputer dalam mendeteksi, baik warga negara asing maupun warga negara
Indonesia yang melewati perlintasan Makassar ini,” imbuh politisi Partai
Golkar ini.
Berbagai mekanisme pencegahan, jelas
Adies, juga telah dilakukan. “Contoh kami tanyakan di Imigrasi bandara,
kalau ada yang masuk dari China, dari negara luar khususnya, langsung
dikembalikan. Kemarin ada warga negara Perancis yang baru kembali dari
China, masuk sini, itu tidak sempat turun pesawat, langsung kembali
dengan pesawat yang sama,” jelas legislator dapil Jawa Timur I itu usai
mendapat penjelasan petugas terkait.
Sebagai langkah antisipatif, Adies
mengatakan, sudah seharusnya bandara-bandara internasional seperti
Bandara Sultan Hasanuddin dilengkapi dengan alat pendeteksi suhu tubuh
atau thermo scanner. Namun dirinya melihat belum adanya
fasilitas tersebut. “Kalau kita lihat (termo scanner) belum ada. Tapi
dengan sudah adanya dua orang yang menjadi suspect, kita minta
Imigrasi lebih antisipatif lagi. Nanti akan kita usulkan dan kita
sampaikan pada Kakanwil agar mulai lebih diantisipasi karena sudah ada
dua yang terkena itu di Jakarta,” pungkasnya.
Kunker Komisi III DPR RI ke Sulsel ini
diikuti sejumlah Anggota Komisi III DPR RI, diantaranya Arteria Dahlan
(F-PDIP), Andi Rio Idris Padjalangi, Supriansa, Sari Yuliati, dan Adde
Rosi Khoerunnisa dari F-Golkar, Rahmat Muhajirin dan Bambang Haryadi
dari F-Gerindra, Rudi Masse Mappasessu dan Eva Yuliana dari F-NasDem),
Dipo Nusantara Pua Upa (F-PKB), H. Santoso (F-Demokrat), Achmad Dimyati
Natakusumah (F-PKS), dan Sarifudin Sudding (F-PAN). (alw/sf/dpr/kp)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar