JAKARTA, KABARPARLEMEN.COM– Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan
Sejahtera (PKS) Abdul Fikri Faqih menekankan pentingnya budaya pengurangan risiko bencana. Hal ini disebabkan banyaknya potensi bencana di Indonesia.
“Potensi bencana di Indonesia
beraneka macam, mulai dari ancaman letusan gunung api, gempa bumi, banjir,
tsunami, kebakaran hutan dan lahan serta kabut asap yang hingga sekarang belum
teratasi dengan baik. Oleh karena itu, budaya pengurangan risiko bencana harus
diperkuat,” kata Fikri di Kompleks
Parlemen Senayan kemarin.
Paradigma baru tentang penanggulangan
bencana menitik beratkan pada pentingnya penanganan bencana secara terpadu. Berdasarkan hal itu, pada Tahun 2009 UNISDR (United Nations International Strategy for
Disaster Reduction) menetapkan tanggal 13 Oktober sebagai Hari
Peringatan Pengurangan Risiko Bencana Internasional (International
Day for Disaster Risk Reduction).
“Penanganan bencana tidak bisa jika hanya dilakukan oleh satu pihak
saja. Perlu ada upaya dan dukungan kolektif dari semua sektor
baik pemerintah, pelaku usaha,
maupun masyarakat,“ kata Fikri.
Peningkatan kesadaran akan pentingnya
pengurangan risiko bencana secara kolektif diharapkan dapat
berdampak pada terarahnya program-program penanggulangan bencana di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar